Osaka, Jepang – April 2025 — Indonesia resmi memperkenalkan Paviliun Nasional dalam ajang World Expo 2025 Osaka dengan tema besar “Thriving in Harmony” yang menyoroti kekayaan alam, keberagaman budaya, dan kemajuan teknologi Tanah Air. Keikutsertaan ini merupakan bagian dari upaya strategis memperkuat citra Indonesia di mata dunia serta mendorong investasi, pariwisata, dan kolaborasi global.

Paviliun Indonesia dibagi menjadi lima area utama: Welcoming, Nature, Culture, Future, dan Relaxing. Masing-masing area menyuguhkan pengalaman multisensori yang memperlihatkan bagaimana Indonesia menjaga keseimbangan antara tradisi dan inovasi. Pengunjung dapat menyaksikan keberagaman hayati, budaya lokal dari berbagai daerah, serta pencapaian teknologi seperti solusi energi hijau, smart city, dan infrastruktur digital.
Dikoordinasikan oleh Kementerian PPN/Bappenas dan didukung oleh berbagai mitra swasta seperti Astra, Indofood, dan RGE, keikutsertaan ini bertujuan membuka peluang kemitraan bisnis global. Serangkaian forum bisnis, workshop, dan pertemuan bilateral digelar di paviliun untuk memfasilitasi kerja sama investasi dan promosi produk unggulan UMKM.
Salah satu sorotan utama paviliun adalah peran UMKM dan ekonomi kreatif. Produk kerajinan tangan, makanan khas, hingga fesyen etnik ditampilkan sebagai simbol inovasi berbasis warisan budaya. Pemerintah berharap kehadiran pelaku UMKM di ajang internasional ini memperluas akses pasar global dan memperkuat daya saing produk Indonesia.
Selain pameran statis, pengunjung dapat menikmati pertunjukan budaya seperti tari tradisional, musik etnik, serta pemutaran film pendek yang menggambarkan kehidupan masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Kolaborasi dengan seniman lokal juga dihadirkan untuk menunjukkan wajah modern budaya Indonesia kepada dunia.
Partisipasi dalam World Expo 2025 Osaka bukan hanya representasi kebanggaan nasional, tetapi juga bagian dari visi jangka panjang menuju Indonesia Emas 2045. Paviliun ini mencerminkan komitmen Indonesia dalam pembangunan berkelanjutan berbasis kearifan lokal dan teknologi modern.