Jakarta, DetikBisnis.com – Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar menegaskan pentingnya identitas usaha dan literasi keuangan bagi pelaku UMKM ekonomi kreatif dalam audiensi bersama Asosiasi Industri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (IUMKM) Indonesia di Gedung Autograph Thamrin Nine, Jakarta, Selasa (6/5/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Wamenekraf Irene menyoroti penguatan ekosistem ekonomi kreatif yang berpihak pada pelaku mikro, kecil, dan menengah. “Kami ingin mendorong pertumbuhan ekonomi dari daerah, dengan menghadirkan dukungan konkret bagi pelaku UMKM kreatif,” ujar Irene, Kamis (8/5), melalui siaran pers.
Ia menekankan peningkatan daya saing serta pengamanan pasar dalam negeri sebagai prioritas. Salah satu program unggulan yang disampaikan adalah Ekraf Hunt, platform basis data untuk memetakan potensi ekonomi kreatif lokal dan mendorong sinergi antarwilayah melalui pemanfaatan infrastruktur kreatif yang tersedia.
Tak hanya itu, Kemenekraf juga menjalankan program Emak-Emak Matic, inisiatif pemberdayaan berbasis komunitas bagi perempuan, serta mendorong integrasi program Koperasi Desa Merah Putih sebagai alternatif pembiayaan yang kolaboratif dengan Kementerian Koperasi dan UKM.
Menurut Irene, literasi keuangan penting agar pelaku UMKM bisa bersaing di pasar yang kini bergerak ke arah personalisasi produk. “Branding yang kuat dan pemahaman finansial akan meningkatkan nilai usaha secara berkelanjutan,” tambahnya.
Kemenekraf juga tengah menjalin komunikasi dengan Kementerian PUPR untuk mempermudah akses pembiayaan perumahan bagi pegiat ekonomi kreatif melalui skema DP 1% dan cicilan ringan.
Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif, Cecep Rukendi, menyatakan sektor ekonomi kreatif memiliki nilai tambah dari sisi inovasi dan kreativitas. “Kontribusinya diarahkan untuk mendongkrak PDB nasional, ekspor, dan penciptaan lapangan kerja,” jelasnya.
Ketua Umum IUMKM Indonesia, Hermawati Setyorinny, menyambut positif langkah cepat Kemenekraf. “Kami terkejut dengan banyaknya program konkret yang telah dijalankan. Ini membuktikan pemerintah responsif terhadap kebutuhan pelaku usaha,” ujarnya.
IUMKM saat ini telah memiliki lebih dari 500.000 anggota, dengan 10.000 di antaranya sudah menerima pendampingan intensif. Hermawati berharap sinergi antara asosiasi dan pemerintah terus ditingkatkan dalam menyosialisasikan program strategis hingga ke seluruh pelosok Indonesia.