Trenggalek, DetikBisnis.com – Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, menjadi tuan rumah pelaksanaan Festival Kemudahan dan Perlindungan Usaha Mikro pada Senin (5/5/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian festival nasional yang digelar di 18 provinsi. Sebelumnya, festival telah diselenggarakan di Pontianak, Kalimantan Barat pada 12 Maret 2025.
Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM, Riza Damanik, mengungkapkan bahwa sebanyak 1.200 pelaku usaha mikro di Trenggalek memperoleh berbagai layanan seperti sertifikasi halal, pengurusan PIRT, asuransi mikro, BPJS ketenagakerjaan, akses Kredit Usaha Rakyat (KUR), layanan hukum, hingga pendaftaran merek dagang.
“Festival ini dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas usaha mikro kita supaya lebih terencana, naik kelas, dan produktif,” ujar Riza saat ditemui di GOR Gajah Putih, Trenggalek.
Riza juga menyampaikan bahwa pemerintah telah mengalokasikan Rp 300 triliun pada tahun 2025 untuk akses pembiayaan UMKM melalui skema KUR. Dana tersebut ditargetkan menjangkau 2,4 juta debitur baru dan 1,1 juta debitur graduasi, dengan 60% diarahkan ke sektor produktif.
Hingga 2 Mei 2025, tercatat penyaluran KUR telah mencapai Rp 87,19 triliun, atau 29,1% dari target nasional. Meski demikian, Riza menyebutkan masih terdapat kendala, terutama dalam hal literasi pelaku usaha mikro terhadap pembiayaan.
“Kami bersama Komisi VII DPR RI, Pemprov, dan Pemkab terus mendorong edukasi agar lebih banyak pelaku usaha mikro memahami dan mengakses pembiayaan,” tegasnya.
Anggota DPR RI Komisi VII, Novita Hardini, turut hadir dan menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan festival ini di daerah pemilihannya. Ia menilai Kementerian UMKM dapat menyerap langsung aspirasi lapangan dan memahami tantangan riil pelaku usaha mikro.
“Pemerintah telah memberikan anggaran Rp 300 triliun, namun dari Jawa Timur yang merupakan penyumbang usaha mikro terbesar, baru 300 ribu pelaku yang mengakses. Padahal penduduk Jatim lebih dari 40 juta,” kata Novita.
Politisi Fraksi PDI Perjuangan itu menekankan pentingnya mitigasi dan penghapusan stigma bahwa akses KUR hanya untuk kalangan tertentu. Ia meminta kementerian dan lembaga terkait lebih aktif menjangkau pelaku usaha mikro secara luas dan merata.