Pulang Pisau, Kalimantan Tengah – Pada Senin, 7 April 2025, Indonesia menggelar Panen Raya Nasional secara serentak di 14 provinsi sentra produksi padi. Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, menjadi salah satu lokasi utama yang menampilkan hasil menggembirakan dalam upaya mencapai swasembada pangan nasional.
Kegiatan panen di Kalimantan Tengah dipusatkan di Desa Pantik, Kecamatan Pandih Batu, dan dipimpin langsung oleh Gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran. Panen ini mencakup lima kabupaten di provinsi tersebut, dengan total luas panen mencapai 6.634 hektare dan potensi panen selama April 2025 ditargetkan mencapai 11.341 hektare di sembilan kabupaten/kota.
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang memimpin acara utama dari Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, menyampaikan apresiasi kepada para petani Indonesia atas kerja keras mereka dalam menjaga ketersediaan pangan nasional. Beliau menekankan bahwa tanpa pangan, tidak ada negara, dan para petani adalah tulang punggung bangsa.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, yang mendampingi Presiden Prabowo, menyatakan bahwa keberhasilan ini adalah hasil dari kebijakan yang tepat dan keberpihakan Presiden terhadap sektor pertanian. Ia juga mengapresiasi penyederhanaan kebijakan pupuk yang memudahkan petani dalam mendapatkan pupuk bersubsidi.
Gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran, mengungkapkan bahwa produktivitas pertanian di provinsinya mencapai 6,5 ton per hektare, yang sudah di atas rata-rata nasional. Ia juga menyampaikan terima kasih atas perhatian Presiden terhadap Kalimantan Tengah, termasuk dalam hal perbaikan distribusi pupuk subsidi.
Peningkatan produksi padi di Kalimantan Tengah cukup signifikan dalam tiga tahun terakhir. Pada tahun 2023, produksi mencapai 330.781 ton, kemudian naik menjadi 366.147 ton pada tahun 2024. Untuk tahun 2025, pemerintah menargetkan produksi sebesar 475.991 ton atau meningkat 30% dari tahun sebelumnya.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Andi Nur Alam Syah, menjelaskan bahwa kinerja petani di Kalimantan Tengah didukung oleh alokasi bantuan alat mesin pertanian prapanen seperti traktor roda 2 dan 4, pompa air, dan hand sprayer. Pada tahun 2024, total bantuan mencapai 864 unit, dan pada awal tahun 2025 telah disiapkan 370 unit alsintan prapanen untuk percepatan tanam musim kedua.
Ketersediaan pupuk juga menjadi faktor penting dalam produksi. Provinsi Kalimantan Tengah mendapat alokasi 33.257 ton pupuk subsidi, dengan penyerapan hingga akhir Maret mencapai 20%. Para petani kini tengah bersiap memanfaatkan pupuk tersebut untuk musim tanam kedua.
Panen raya ini bukan hanya perayaan keberhasilan musim tanam, tetapi juga momentum strategis untuk mendorong semangat pertanian modern dan berkelanjutan di seluruh penjuru tanah air. Dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat dan daerah, serta kolaborasi lintas sektor, Indonesia semakin dekat menuju kemandirian pangan yang berkelanjutan.