Beijing, DetikBisnis.com – Dalam upaya mengejar target pertumbuhan ekonomi sebesar lima persen pada 2025, pemerintah Tiongkok berencana meluncurkan berbagai stimulus tambahan. Wakil Ketua Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional, Zhao Chenxin, menyatakan bahwa Tiongkok memiliki cukup cadangan dan ruang untuk memperkuat perekonomian di tengah tantangan global.
Berbicara kepada media lokal, Zhao menegaskan bahwa langkah-langkah baru akan difokuskan pada stabilitas lapangan kerja dan performa ekonomi nasional, sekaligus mendorong pembangunan jangka panjang.
Di kesempatan yang sama, Deputi Gubernur Bank Sentral Tiongkok (PBOC), Zou Lan, mengatakan pihaknya akan mempertahankan kebijakan moneter yang cukup longgar untuk mendukung pertumbuhan, sambil tetap menjaga stabilitas nilai tukar yuan. Media lokal pun memprediksi akan ada lebih banyak pemotongan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang, setelah sebelumnya PBOC memangkas suku bunga ke titik terendah dalam beberapa tahun terakhir.
Langkah-langkah ini diambil di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap dampak perang dagang dengan Amerika Serikat. Presiden AS Donald Trump baru-baru ini memberlakukan tarif impor setinggi 240 persen terhadap produk-produk Tiongkok, yang langsung dibalas Beijing dengan tarif hingga 120 persen.
Meski demikian, para pejabat tinggi Tiongkok tetap menunjukkan optimisme kuat. Mereka menilai, meskipun ada tekanan eksternal dan perlambatan ekonomi, pondasi ekonomi domestik tetap cukup kokoh untuk mencapai target pertumbuhan tahun ini.