Singaraja, DetikBisnis.com – Berawal dari kecintaannya terhadap dunia fotografi dan videografi, I Kadek Windhu Sri Darmadi—mahasiswa aktif Polbangtan Bogor sekaligus peraih berbagai juara konten kreatif—berhasil mewujudkan sebuah ide unik: menghadirkan photobox modern bernama MemoriBox.ID di kawasan Singaraja, Bali.
Photobox ini resmi launching hari ini, Rabu (30/4/2025), di Temani Kopi, sebuah kafe favorit anak muda Singaraja. Windhu memanfaatkan momen pembukaan ini dengan promo diskon 10% bagi pengunjung yang sudah follow @memoribox.id dan membagikan hasil foto mereka di IG Story.

Usaha ini bermula dari keinginan Windhu membuka photobooth untuk event, namun setelah menghitung biaya, ia menyadari bahwa photobox bisa menjadi solusi yang lebih efisien namun tetap menarik. Apalagi, menurut pengamatannya, di Singaraja belum ada satu pun usaha photobox yang eksis.
“Saya sering ke photobox bareng teman-teman di Bogor, dan saya cek di Singaraja belum ada. Saya anggap ini kesempatan emas, meskipun risikonya juga besar,” ujar Windhu saat dihubungi DetikBisnis.
MemoriBox.ID resmi hadir di Temani Kopi, sebuah kafe populer di kalangan anak muda Singaraja. Windhu menargetkan pasar usia 18–25 tahun yang senang nongkrong dan membuat momen bersama teman-teman. Lokasi ini dinilai sangat strategis karena sesuai dengan segmentasi pasarnya.
Meski dioperasikan oleh rekannya yang berdomisili di Singaraja, Windhu secara langsung melakukan setting dan persiapan bisnis saat berkunjung ke Bali. Ia mengakui bahwa tantangan terbesar bukanlah teknis, melainkan membangun kesadaran pasar akan keberadaan photobox ini.
“Marketing jadi tantangan besar. Di Singaraja, konsumen nggak seloyal daerah lain seperti Denpasar. Jadi saya harus membuat photobox jadi sesuatu yang terasa penting dan layak untuk dibayar,” tambahnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, MemoriBox.ID menawarkan keunggulan yang tidak mudah ditiru kompetitor: template desain yang selalu diperbarui secara manual dan menyesuaikan momen-momen spesial seperti Galungan, Hari Kemerdekaan, Natal, Valentine, hingga Tahun Baru. Selain itu, akan ada inovasi bonus seperti gantungan kunci dari hasil foto serta promo bundling seperti misalnya dengan menu manakan atau minuman.
“Kalau pun nanti ada yang ikut buka photobox juga, yang membedakan kami adalah templatenya. Karena kami bikin manual dan tematik,” jelasnya.
Windhu juga berharap ke depan ada dukungan dari pemerintah daerah untuk pelaku usaha kreatif seperti dirinya. Menurutnya, pelatihan, pendampingan mentor, dan pembinaan manajemen sangat dibutuhkan agar pelaku bisnis muda bisa berkembang dengan lebih terarah.
“Permodalan nggak akan maksimal tanpa pengetahuan manajemen yang baik. Kadang saya sendiri juga bingung, ini langkah saya sudah benar belum. Karena saya merasa belum ada tempat untuk belajar secara langsung,” pungkas Windhu.
Dengan semangat muda dan inovatif, Windhu membuktikan bahwa bisnis kreatif yang sederhana bisa tumbuh menjadi peluang besar di kota yang belum banyak tersentuh tren serupa.