Sleman, DetikBisnis.com – Mantan pekerja migran Indonesia, Bambang Sutrisno, kini menuai kesuksesan sebagai pelaku usaha kuliner. Usaha yang ia rintis, Jempol Food, kini telah memiliki 40 karyawan dan menghasilkan omzet ratusan juta rupiah setiap bulan dari produksi kulit lumpia, dimsum, pangsit, hingga rolade.
Kisah Bambang dimulai saat ia berangkat ke Korea Selatan sebagai pekerja migran pada 2005. Enam tahun bekerja di negeri ginseng, ia memutuskan kembali ke kampung halaman di Sleman, DIY, pada 2011. Tujuan utamanya saat itu sederhana: mengumpulkan modal demi membangun usaha.
Setibanya di tanah air, Bambang mencoba peruntungan di usaha budidaya gurami. Namun, sayangnya, seluruh modal hasil kerja kerasnya habis karena usaha tersebut gagal.
“Waktu itu saya pikir cukup punya modal, tapi ternyata usaha itu butuh ilmu dan jaringan juga,” ujarnya, Rabu (16/4), saat ditemui di lokasi usaha Jempol Food di Desa Sidokarto, Godean.
Tak ingin larut dalam kegagalan, Bambang kemudian mengambil alih usaha pembuatan kulit lumpia milik temannya yang nyaris bangkrut. Dengan menyerahkan mobil pribadinya sebagai bentuk bantuan, Bambang resmi mengambil alih usaha tersebut dan mulai menatanya ulang dengan pendekatan manajemen yang ia pelajari selama bekerja di Korea.
Langkah itu ternyata membawa angin segar. Bambang berhasil membenahi operasional bisnis, mulai dari sistem keuangan, pengelolaan SDM, hingga strategi produksi. Usaha yang mulanya terancam bangkrut kini berkembang pesat dan menarik perhatian banyak pihak.
Salah satunya datang dari Menteri Pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, yang berkunjung langsung ke Jempol Food untuk melihat langsung kiprah Bambang.
“Dari sini kita belajar, membangun usaha tidak perlu tempat mewah. Yang penting adalah sistemnya. Ini bisa mempekerjakan 40 orang dengan omzet minimal Rp 500 juta per bulan,” ujar Karding.
Ia juga memuji sistem manajemen ala Korea yang diterapkan Bambang, termasuk pemberian asuransi karyawan, tabungan emas untuk investasi, dan perlindungan finansial lainnya.
Kini, usaha Jempol Food terus berkembang. Tak hanya fokus pada kulit lumpia, Bambang telah memperluas lini produksi ke makanan beku lain seperti dimsum, galantin, dan rolade. Perjalanan inspiratif Bambang menjadi bukti bahwa mantan pekerja migran juga bisa menjadi pilar ekonomi yang kuat di negeri sendiri.