Malang, DetikBisnis.com – Tahun 2020 menjadi masa yang penuh tantangan bagi banyak pelaku usaha. Pandemi Covid-19 menyebabkan perekonomian melambat dan merontokkan banyak bisnis yang tidak dapat bertahan. Namun, di tengah situasi sulit tersebut, ada juga peluang bagi beberapa individu, salah satunya adalah Andoni Pridatama, seorang pengusaha UMKM asal Kota Malang yang berhasil menciptakan brand madu herbal Sarang Maduku.
Perjalanan Doni, sapaan akrab Andoni, dimulai ketika ia memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya yang nyaman di dunia perbankan pada 2019. Bersama istrinya, Doni mencoba berbagai usaha seperti berjualan rempeyek, cilok, durian, hingga baju gamis. Namun, semua usaha tersebut berakhir dengan kerugian.
“Saya sempat merasa hampir menyerah, hingga akhirnya saya bertemu dengan teman dari Surabaya yang memiliki bisnis madu,” kenang Doni, Rabu (23/4/2025).
Namun, jalan menuju kesuksesan tidaklah mudah. Di awal merintis bisnis madu, Doni harus menghadapi kenyataan pahit: ia tertipu oleh petani madu yang menjanjikan keuntungan besar. Ia bahkan menginvestasikan seluruh tabungannya yang berjumlah Rp30 juta untuk memulai usaha tersebut, dengan harapan bisa balik modal dalam waktu tujuh hingga delapan bulan. Namun, setelah sembilan bulan berlalu, harapan tersebut tidak terwujud.
“Saya baru sadar kalau saya telah ditipu. Tapi justru dari situ, titik balik datang. Tuhan mempertemukan saya dengan peternak madu yang jujur dan amanah dari Pasuruan,” ujarnya.
Dengan semangat yang tak pernah padam, Doni memulai kembali bisnis madu dari nol bersama mitra barunya. Seiring waktu, Sarang Maduku berkembang pesat. Dulu hanya mampu melayani tiga paket pengiriman, kini ratusan paket madu dikirim setiap harinya.
Pandemi Covid-19 yang mengkhawatirkan banyak orang justru menjadi peluang bagi bisnisnya. Kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga imunitas tubuh membuat penjualan madu melonjak.
“Saat pandemi, penjualan kami justru meningkat pesat. Banyak orang yang mencari madu sebagai obat herbal untuk meningkatkan daya tahan tubuh,” ungkapnya.
Doni yang lahir di Semarang ini meyakini bahwa untuk sukses sebagai pengusaha, seseorang harus memiliki dua hal: fokus dan totalitas. Ia mengakui bahwa pernah mencoba menjalankan usaha sambil bekerja di bank, namun hasilnya tidak maksimal. Keputusan untuk sepenuhnya berfokus pada bisnis menjadi langkah terbaik yang pernah diambilnya.
Selain itu, Doni juga menekankan pentingnya riset pasar. Setelah pandemi mereda dan konsumsi madu menurun, ia melihat adanya perubahan tren di masyarakat, yang kini lebih peduli pada gaya hidup sehat dan penurunan berat badan.
Bersama ahli gizi, Doni berinovasi dengan menciptakan produk madu untuk diet alami yang mengandung campuran sari lemon, cuka apel, dan chia seed dari Kota Batu. Produk inovatif ini laku keras dan memberikan omzet hingga miliaran rupiah.
“Alhamdulillah, inovasi itu diterima pasar. Ternyata kebutuhan masyarakat terus berkembang, dan kita harus tanggap,” kata Doni.
Di akhir perbincangan, Doni juga berbagi kunci sukses lainnya: pemanfaatan media sosial dan marketplace untuk memperluas pasar, serta pentingnya sedekah.
“Saya percaya bahwa sedekah, baik dalam keadaan lapang maupun sempit, adalah sumber berkah,” tuturnya.
Kini, Sarang Maduku menawarkan berbagai produk madu unggulan, seperti Pure Honey, Madu Hutan, Madu Hitam Asli, Madu Klanceng, Madu Hitam Pahit, Bawang Lanang, Superb Honey, Sarang Madu, Bee Pollen, Premium HoneyComb, dan Madu Yaman Mara’i.
Dari seorang mantan pegawai bank, Andoni Pridatama kini telah sukses menjadi pengusaha yang menginspirasi banyak orang, membuktikan bahwa kesuksesan bisa diraih setelah perjuangan dan ketekunan.