Jakarta, DetikBisnis.com – Pameran Megabuild Indonesia 2025 resmi dibuka di Jakarta International Convention Centre (JICC), Kamis (24/4/2025). Ajang tahunan ini menghadirkan lebih dari 500 produk inovatif dari berbagai merek dalam dan luar negeri. Tidak hanya memamerkan teknologi konstruksi terkini, acara ini juga menjadi ruang kolaboratif antara pelaku industri, pemerintah, dan publik untuk mendorong terciptanya hunian masa depan yang cerdas serta berkelanjutan.
Dengan mengusung tema Green Haven, Megabuild tahun ini menyoroti pentingnya penggunaan material ramah lingkungan seperti Cross Laminated Timber (CLT), teknologi rumah pintar, hingga produk berbahan daur ulang. Pameran ini mengajak pengunjung untuk melihat bahwa desain berkelanjutan bisa tetap tampil estetis dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat modern.
Presiden Direktur Panorama Media, Royanto Handaya, menyatakan bahwa pembangunan berkelanjutan saat ini merupakan keharusan, bukan lagi sekadar tren. Ia menegaskan pentingnya adopsi inovasi berkelanjutan untuk mendukung visi Indonesia mencapai netralitas karbon dan pengembangan kawasan pemukiman yang ramah lingkungan.
“Megabuild Indonesia 2025 menjadi penghubung strategis antara pemangku kepentingan dalam mewujudkan masa depan konstruksi yang hijau,” ujar Royanto.
Ia juga mengingatkan bahwa inovasi harus selaras dengan kebutuhan lokal, sekaligus responsif terhadap dinamika global, termasuk ancaman perubahan iklim dan dampak konflik ekonomi dunia seperti perang dagang.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar menyampaikan bahwa kekuatan utama Indonesia kini terletak pada personalisasi dan keunikan desain, bukan produksi massal. Ia mendorong masyarakat untuk bangga memamerkan karya kreatif anak bangsa di panggung internasional.
“Sudah saatnya kita lebih percaya diri menonjolkan keunggulan produk lokal yang tidak hanya kreatif, tetapi juga berkelanjutan,” kata Irene.
Secara keseluruhan, Megabuild Indonesia 2025 tak sekadar menjadi ajang pameran, melainkan juga momentum penting untuk mendorong transisi sektor konstruksi menuju arah yang lebih hijau dan inovatif.